Wednesday 22 March 2017

Sejuta Ice"Mary"

Entah sejak kapan ia bermula, ia selalu menjadi moodboosteer Dan peredam emosi andalanku hehehe. Hingga Hari ini, eskriiiimmmmm.....
Cerita bermula saya harus bertemu dengan seseorang -bertemu kamu dan menuntas rindu eaaa.  bukan- tp untuk mengembalikan barang yg saya curi sebelumnya hahaha. Bukan mencuri untuk materi, tp sebagai bentuk manifestasi rasa protest atas sikapnya yg tidak saya Suka. Ketika ia mengambil apa yg tidak saya izinkan. Maka saya ambil barangnya juga tanpa seizinnya wkwkwk. Masalah curi mencuri kapan2 saya ceritakan dilain cerita hehehehe
Back to topic
It gonna be blackday. Sejatinya saya Masih sebal sesebal sebalnya. That's not worth, Balas dendam saya belum usai hahaha tp saya kudu balikin barangnya karena anggap saja saya Masih punya sisi baik buahahahaa (ngaku ngaku aja lu set). Akhirnya sebelum berangkat saya beli ice cream 3. Mayaaakkk wkwkwk
Sesampainya saya dibalai Kota -tempat perjumpaan kita eaaa- segera saja saya makan ice cream, mendinginkan pikiran Dan rasa yg berkecamuk dalam dada hahaha. Intinya saya ndak Suka dgn sikapnya, Udah itu.
Menunggu... untuk mengembalikan barangmu. Maka berjumpalah saya dengan pemilik barang, sudah habis satu ice cream tuh saya (duh Suka apa laper neng wkwkwk) . Segeralah saya kembalikan barangnya tanpa babibu karena Masih sebal hahaha padahal saya Salah juga duh maafkan yaaa...
Run... dengan satu ice cream masih ditangan( sang penyelamat emosi hahaha) Saya cari lagi tempat duduk segera. Kan kalo Marah disuruh duduk hehehe. Lagian makan minum jg sebaiknya duduk hehehe.ketemu bangku trotoar Abis tu lanjut lagi mendinginkan diri dgn ice cream. Habis. Lanjut lagi hingga kemudian disamperin bapak dishub
Seutas tawa 
"nunggu siapa Mbak" tanyanya
"Nunggu ini habis pak" jawab saya seraya menunjukkan ice cream ditangan
"Oalah" kemudian ia tertawa,
"Kelas berapa Mbak" sambungnya
"Sudah ndak kelas pak"saya jawab sambil mrengis
"Lho sudah Lulus, taun kapan?"
"Tahun tahun yg sudah berlalu" saya guyoni
bapak jukir Tiba Tiba nyaut
" Keliatan tua ya Mbak orang ini"
Saya jawab sekenanya"Iya pak"
Lalu mereka berdua tertawa ngakak, uber uberan. entah saya ndak tau kenapa, tp saya Suka melihat orang tertawa
"Aku lho Masih 18 tahun Mbak" kata bapak dishub
"Ah Masa, keliatan tua gitu" jawab saya innocent
Mereka berdua ngakak lagi, terlebih tingkahnya pak jukir yg malah ngegoda pak dishub. Tawur wkwkwk
"Iya mbak, Mbak nya sama saya lho tuaan mbaknya bisa Jadi" doi Masih terus membela Umur dirinya hahaha
Tp kalo diamati seksama, kayaknya masuk akal kalo sekitaran Umur 20. Soalnya face nya belum mature. Cuma tubuhnya aja yg tinggi gempal hahaha
Ketawa Dan saling usyil berlanjut bbrp saat kemudian walau dengan larian pak jukir yg kesana kemari tp tetap nyaut obrolan kami hahaha
Alhamdulillah 
Saya bahagia Siang itu juga, sekaligus. Ice cream-balaikota- bangku trotoar Jadi saksi sebel Dan bahagia begitu mudah bergantinya. Andaikan saya tadi langsung cabut, pasti ndak ketemu bapak jukir Dan mas dishub lucu ini(Dan benar ternyata dia Umur 18 tahun)
Hmm beginilah makhluk bumi bulat. Rasarasa itu akan bisa dikondisikan jika Kita berniat mengkondisikannya. Don't to much baperians hahaha. Yang sedang sedang saja. Bahagiapun sekedarnya saja. Dan tetaplah terbuka dgn segala yg ada but minus rasa yg dulu pernah ada  wkwkwk move uuup reeeek
Let Allah do the miracle, just wait and see
-Cerita dibalai kota Dan ice cream kesayangam-

Tentang Cinta

Seperti saat berpuasa, sebelum berbuka pasti inginnya macam macam. Es Manado, es campur, dll, namun saat berbuka segelas air putih pun sudah mencukupkan

Dan Cinta pun juga demikian

Untuk para tunaasmara, mungkin sering nyanyi "inikah Cinta,.Oh inikah Cinta,. Cinta pada jumpa pertama" atau galaus "Cinta adalah misteri dalam hidupku yg tak pernah kutau akhirnyaa" wkwkwkwk

Itu wajar,
Sama seperti berpuasa...

Rasa rasa Cinta menggebu2 dalam dada. Dan kadang Kita sendiri sulit mengontrolnya. Akhirnya begini begitu. Padahal sama seperti berpuasa, kita jg harus menjaga prosesnya. Jgn sampai Kita berbuka sebelum waktunya dan mencederai hakikat berpuasa itu sendiri.
You know lah what I mean hehehe

Udah gitu aja

Wednesday 8 March 2017

Ditegur Gusti Allah langsung!

Bismillahirrahmanirrahim
Bacalah dengan nama Tuhanmu, itulah permulaan ilmu...

| Pesan langsung dari Allah |

Astaghfirullahaladzim, astaghfirullahaladzim, astaghfirullahaladzim wa alhamdulillahi rabbil'alamin. Saya ndak tau harus memberi judul apa tulisan ini, karena ia begitu nyes pas nusuk di hati. Serasa gusti Allah bilang  "nduk ini lho baca, pahami, ini lho nduk inii.. "

Yaa Allah
Hari ini, bada maghrib ini, tepat baru saja saya tilawah seperti biasanya. Pembatas saya ada di surah Al mu'minun,artinya jadwal saya ngaji ini. Hanya sedikit, tingga bbrp lembar sudah An Nur. Sampun selesai akhir ayat, saya tengok An Nur sebentaar, artinya cahaya. Cahaya apa ya Allah,batin saya. jujur hati saya sdg zonk, mengingat An Nur langsung keinget ayat 31nya, hmm malas (astaghfirullahaladzim) saya hendak tutup itu mushaf namun tiba2 saya inget ini malam jumat. Kenapa ndak kahfian saja, lalu saya buka kembali dan baca Al kahf.

Saat baca Al kahf jujur saya ndak bisa fokus. Pikiran kemana2, inget skripsi yg belum mulai karena malas, inget pesan ibu, uti , ah campur aduk. Ndak bisa fokus, mung lisan yg tetep ndremimil ngaji- tanpa Hati (astaghfirullahaladzim)
Hingga terkelebat jika besok bener malam jumat, berarti saya ngelewatkan janji ngaji kamis pagi astaghfirullahaladzim, padahal saya sudah konfirmasi hadir. Eh tunggu, saya inget2 lagi- posisi sambil masih tilawah al kahf- tp otak muter2 ndak karuan hiks.

Ternyata Hari ini Masih hari rabu- malam kamis. Baru besok saya balik dan jadwalnya ngaji, ya Allah.. dan langsung sret mikir kenapa gusti Allah ngasih krenteg( kemauan) untuk baca Al Kahf? Sret saya berhenti ngaji, fokus saya liat ayat berapa, ayat 60 tentang Nabi Musa mencari ilmu - ya Allah says nangis sejadi jadinya. Kok ya pas saya lagi mbeling ga ngerjain skripsi, padahal waktu sudah mepet ndak ada waktu lagi, ya Allah.

Ibu yg liat kaget, mungkin batinnya ngapain nih anak nangis ndekep Al Quran, saya sadar pertanyaan tak terucap dari ibu dan dgn masih nangis saya bilang- "gusti Allah negur kulo buuk..." Ibuk manggut2, "ya gapapa nangis aja, biar lega" jawab ibu, kemudian beliau melanjutkan aktivitasnya. Mendengar jawaban ibu saya tambah nangis- tp nangis ndak bisa keluarin air mata- nangis nyesek dalam dada. Ya Allah ampunilah hambaaa

Mungkin ini teguran kesekian kalinya dr gusti Allah tp sayanya yg Masih mbeling- nakal- abai terhadap tegurannya. Saya ndak sadar sadar. Ndak peka. Dan ndak segera memperbaikinya. Saya tetep lalai, malas, acuh. Ya Allah ampunilah hambaaa

Dan saya pun semakin sadar, betapa cinta Kasih sayang Allah pada hambanya itu luar biasa... Sungguh luar biasaaa. Semoga kesadaran saya bertahan, semoga saya segera memperbaiki kesalahan saya, semoga saya bisa mengejar dari ketertinggalan. Semoga..

Tiada kata terlambat bukan?
Rabbanafighrlanaa

Semoga bisa diambil hikmahnya, semoga bermanfaat. Barakallahufiik

Tuesday 7 March 2017

Sakit dan tawa - malah ngguyu

Saat saya keluar gang, terlihat seorang anak2 berada pada posisi tak wajar. Dia duduk diatas sepedanya yg tergeletak miring tepat mepet gerbang. Lamat2 kuperhatikan ada aura mrecing-menahan kesakitan diwajahnya. Sadar akan perhatian saya, dia kemudian tertawa. Saya hampiri dia,saya Tanya "kenapa dek?"
"Jatuh Mbak" jawabnya, saya baru sadar, celananya Kotor, dan terlihat dia memukul mukulkan kakinya ke tanah
"Lho bisa berdiri?" Tanya saya lagi
"Bisa Mbak, td ngepot , ga ada rem nya" jawabnya dgn tawa, tp saya paham Betul dia menahan sakit
Dari kejauhan terdengar tawa seorang temanmya pula
"Yawes ndang pulang dik, ati2, bibirnya berdarah ndang diobati" saya bilang begitu dia pun kaget dan segera mengusap darahnya

| Sakit dan tawa |
Melihat anak ini saya melihat diri saya sendiri. Saya juga begitu, jika saya merasa sakit, saya malah perbanyak tawa. Entah kenapa, saya ndak tau alasannya. Mungkin jika mengada-ada alasan, bisa Jadi: biar sakit nya ndak tambah sakit, pura2 kuat, biar ndak dianggap lemah, biar membahagiakan diri sendiri, atau biar ndak dikasihani (?). Seperti tempo hari kemarin, saat saya kehilangan HP dan stnk Secara bersamaan. Saya malah banyak ketawa. Orang yg melihat pun jg banyak yg ketawa (entah menertawai). Dihati sedih, nyesek, tp mau gimana lagi? Toh harus tetap bersyukur. Itulah yg terbaik untuk saat itu. Husnudzon pada Allah, suudzon pada diri- sebuah pembelajaran agar lebih berhati-hati. Semoga tawanya meredakan sakitnya, semoga tawanya menentramkan hati dan orang yg melihatnya.

Wednesday 1 March 2017

Yg tak pernah tertukar

Allahu Akbar. Berapa indahnya Allah menjaga makhlukn ya, ia yg menciptakan Ia yg mencukupkan. Salah satunya, yg tak pernah tertukar adalah rezeki. Secara otomatis, Allah mencukupkan tiap orang dgn rezekinya masing2 dan itulah yg menjadi pelajaran untukku bbrp waktu ini.
Menjadi sebuah pengalaman, semoga ada hikmah yg bisa diserat.
Bbrp waktu  yg lalu ada seorang teman berkunjung kerumah, ia membawakan bbrp jajanan. Dan karena rumahnya jauh, saya menawarinya makan. Buka kulkas- eh ada bbrp telur. Dan masih jelas diingatan, pembelian telur itu dari seorang teman yg melunasi kewajiban. Bukankah ini menjadi rezekinya? Saat is datang- pas ada makanan dirumah. Bukankah ini juga rezeki saya?
Bbrp waktu yg lalu  saya janji bertemu seorang teman dan kemudian kami makan. Sesungguhnya ia tamu saya dan hendaknya saya memuliakannya. So I pay the bill, darimana uangnya? Baru saja sore sebelumnya seorang teman lainnya berkirim kabar bahwa ia telah mentransfer bbro uang ke rekening saya. Bukankah ini menjadi rezekinya? Saat ia datang- pas saya pegang uang. Bukankah ini juga rezeki saya?
Bbrp waktu yg lalu ada seorang teman mampir menyapa. Bagiku tentu bukan sekedar sapaan, karena kami telah lama tak berjumpa hehehe. Ia harus segera melanjutkan perjalanannya. Maka apa apa yg praktis dirumah saya bawakan,ya untuk bekal diperjalanan. Maka  ketemulah jajanan seorang teman yg bbrp waktu berkunjung. See? Bukankah ini menjadi rezekinya? Saat ia mampir- pas ada yg bisa dibawakan. Bukankah ini jg rezeki saya?
Bbrp waktu yg lalu tak sengaja bertemu seorang teman di sebuah expo. Sekedar menyapa dan kemudian saya sibuk sendiri. Eh tiba2 dapet uang - pas disebelah ada produk warga binaan - pas kayaknya Kok sepi - pas ada uang buat beli - pas mau pulang ngeliat teman saya lagi- pas Kok ada yg bisa dihadiahkan- pas serba pas muternya. Bukankah ini menjadi rezekinya? Pas ketemu lagi- pas ada yg bisa dihadiahkan. Bukankah ini jg rezeki saya? Bukankah ini jg rezeki warga binaan?
Sebuah skema yg ndak habis dipikirkan. Ga nutut otak menungso. Sejatinya rezeki- bukan hanya tntg materi- tp jg kebahagiaan dihati. Bertemu teman- menyambung silaturahim- melihat mereka tersenyum- duduk Bersama ta-da mendengar ceritanya walau hanya sebentar, itu sungguh membahagiakan. Oh bukankah Allah jg melapangkan rezeki para penyambung silaturahim? Tiada nalar yg mampu mencapainya. Allahu Akbar. Maka nikmat Tuhanmu manakah yg engkau dustakan?
Dan bagi Kita pula tiada nikmat yg bukan ujian Dan tiada ujian yg bukan nikmat. Segalanya patut direnungkan...